INVESTASI SEBAGAI WUJUD DEDIKASI BAGI NEGERI #10TahunLagi




Oleh : M. E. Burhanudin

            Salah satu teori ekonomi pembangunan yang sampai sekarang masih digunakan adalah teori Tabungan dan Investasi oleh Harrod-Domar. Dalam teori ini mencapai kesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingginya tabungan dan investasi. Kalau tabungan dan investasi rendah maka pertumbuhan ekonomi suaru negara juga akan rendah, masalah pembangunan juga pada dasarnya merupakan masalah menambahkan investasi modal, masalah keterbelakangan adalah masalah kekurangan modal, kalau ada modal dan modal itu diinvestasikan hasilnya adalah pembangunan ekonomi.  

            Setelah membaca dan memahami teori yang diungkapkan oleh Harrod-Domar ini menjadi inspirasi juga motivasi bagi diri saya untuk mulai berinvestasi meskipun dalam jumlah yang kecil, karena saya menyadari investasi tidak hanya akan bermanfaat bagi saya sendiri tetapi mempunyai implikasi besar bagi pembangunan perekonomian suatu negara sehingga akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Namun pada realitanya pemikiran masyarakat Indonesia masih sangat jauh dari investment society (kesadaran akan pentingnya investasi). Padahal, dengan berinvestasi seseorang bisa mengembangkabn harta yang dimilikinya, yang nantinya bisa digunakan sesuai kebutuhan dimasa mendatang.

            Kesadaran masyarakat Indonesia yang masih minim akan pentingnya investasi ini akan berimbas pada perkembangan ekonomi yang hanya akan berjalan stagnan tanpa kemajuan yang signifikan, terutama pengetahuan berinvestasi bagi masyarakat pedesaaan yang cenderung tidak mengetahui akan pentingnya investasi, jangankan mengetahui bagaimana kegunaan dan manfaat investasi, pengertian dari investasipun mereka tidak pernah mengetahui dan mengenal istilahnya, karena faktor pendidikan yang relatif rendah sehingga menyebabkan tingkat keilmuan dan pengetahuan masyarakat pedesaan cenderung tertinggal. Hal ini menjadi tolak ukur bagi saya untuk mengenalkan investasi lebih jauh lagi kepada masyarakat terutama yang tinggal di pedesaan, mungkin bukan perkara yang mudah mengenalkan investasi kepada masyarakat pedesaan yang mayoritas tidak mengetahui istilah dan manfaat investasi, tetapi hal ini bukan menjadi hambatan bagi saya untuk bisa mengenalkan investasi kepada masyarakat agar mereka mengetahui manfaat dan pentingnya investasi bagi mereka khususnya dan juga bagi kemajuan perekonomian bangsa ini.

            Ketika masyarakat telah menyadari akan pentingnya berinvestasi ini menjadi peluang yang berharga untuk mengenalkan kembali investasi yang berlandaskan syariah, melihat masyarakat pedesaaan yang Agamis dan masih awam akan lembaga keuangan syariah, sehingga menanamkan kepercayaan bagi masyarakat bahwa berinvestasi di Pasar Modal Syariah adalah menjadi sebuah keharusan, selain sebagai pemenuhan kebutuhan dan tabungan di dunia juga sebagai tabungan untuk diakhirat nanti. Ketika doktrin ini menjadi sebuah dogma dikalangan masyarakat, maka lembaga keuangan syariah tidak hanya menjadi opsi bagi masyarakt tetapi menjadi sebuah kewajiban bagi mereka sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT sebagai seorang muslim yang kaffah.

            Salah satu faktor yang membuat masyarakat tidak mengetahui dan mengenal investasi adalah pendidikan yang masih rendah, pendidikan menjadi element penting penentu kemajuan suatu bangsa baik itu di bidang perekonomian, sosial dan lain sebagainya. Mimpi saya sepuluh tahun kedepan mendirikan Yayasan Pendidikan Islam untuk anak-anak fakir miskin dan juga yatim piyatu, melihat pendidikan di tempat tinggal saya terkesan tertinggal dan kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat, sehingga masih banyak masyarakat yang tidak merasakan pendidikan hanya karena faktor ekononomi yang tidak mencukupi, akibatnya tinhgkat pengetahuan masyarakatpun cenderung rendah, bahkan infrastruktur yang ada di sekolah negeri sangat berbeda jauh dengan sekolah yang ada di wilayah perkotaan, hal ini mungkin yang menjadi hambatan bagi anak-anak pedesaan untuk mengembangkan bakat yang mereka miliki. Mendirikan sekolah gratis bagi anak-anak yang tidak mampu ini bukan perkara yang mudah, namun saya percaya dengan tekad dan keinginan yang kuat disertai niat yang tulus, impian ini dapat saya wujudkan, saya ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, seperti apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW “sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi yang lain”. Hadits ini menjadi motivasi bagi saya untuk tetap optimis mewujudkan mimpi yang saya cita-citakan. Karena saya yakin bahwa kesuksesan terbesar seseorang itu tidak diukur dari seberapa banyak ilmu yang dia dapatkan juga harta yang ia miliki, tetapi bagaimana hidupnya mampu bermanfaaat bagi orang lain.

            Saya sadar ini bukanlah mimpi yang mudah untuk  diwujudkan, karena saya bukanlah anak yang terlahir  dari keluarga berada, sehingga banyak halangan dan rintangan yang telah menanti saya didepan, namun ini bukan suatu alasan untuk saya menyerah begitu saja, juga bukan menjadi suatu penghalang bagi saya untuk mewujudkan mimpi yang telah saya susun dalam alur histori hidup ini, ketika saya lelah untuk menggapai mimpi ini, perkataan mendiang Ayah selalu terngiang ditelinga juga sanubari saya bahwa “kamu belum sukses jika hidupmu tidak bermanfaat bagi orang lain, tidak peduli seberapa tinggi ilmumu dan seberapa banyak harta yang kamu miliki nanti”, beberapa untaian kata dari almarhum ini menjadikan saya tetap optimis menjalani hidup yang terbilang sulit, beberapa langkah kongkrit harus saya lakukan agar mimpi ini dapat terwujud, maka langkah pertama yang saya lakukan adalah konsen mendalami bidang ilmu ekonomi syariah, karena saya yakin bahwa untuk menjadi muslim yang kaffah tidak hanya ibadah vertikal yang bersifat transendent saja yang harus dilakukan , tetapi ibadah horizontal termasuk yang berkaitan dengan muamalah juga harus dilaksanakan, salah satunya dalam urusan perekonomian yaitu dengan memahami ekonomi Islam itu sendiri, bukan hanya bangga dengan ekonomi barat lalu ekonomi yang berasaskan syariah ditinggalkan, langkah elanjutnya yang harus saya lakukan adalah dengan berinvestasi, karena saya sadar bukan orang yang mempunyai harta berlimpah, maka untuk mewujudkan mimpi saya sepuluh tahun kedepan adalah dengan berinvestasi, terutama di Pasar Modal Syariah. Melihat perkembangan Pasar Modal Syariah di Indonesia sampai sekarang menunjukan prospek yang sangat menggembirakan dan mampu bersaing dengan Pasar Modal Konvensional, meskipun Pasar Modal Syariah masih terbilang baru karena terlaksana pada tahun 2003 dengan dibuka secara resmi Pasar Modal syariah oleh Menteri Keuangan Boediono pada waktu itu, meskipun belum ada undang-undang yang mengatur tentang Pasar Modal Syariah secara khusus namun Dewan Syariah Nasional (DSN) telah mengeluarkan fatwa No. 40/DSN-MUI/X/2003 sehingga umat Islam tidak perlu ragu akan keabsahan Pasar Modal Syariah.

Saya yakin sedikit demi sedikit investasi yang saya kumpulkan akan menjadi modal yang besar untuk menggapai mimpi yang telah saya rencanakan, melihat investasi yang berasaskan syariah selain terbebas dari hal-hal yang ribawi juga sebagai bentuk ibadah horizontal (muamalah) agar menjadi muslim yang kaffah, saya percaya dengan berinvestasi mulai dari sekarang, sepuluh tahun kemudian hasilnya mampu mewujudkan mimpi yang telah beliau (almarhum ayah) amanahkan. Semoga mimpi ini bisa terwujud, semoga saya mampu memberi manfaat bagi orang lain. Amiin ya robbal alamin.   

Image from:

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1720013381567620&set=g.211987342183165&type=1&theater

Komentar